Sabtu, September 13, 2008

cetak biru ekonomi kreatif

DEPARTEMEN PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA
MEDIA BRIEFING
Pusat HUMAS Departemen Perdagangan
Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Tel: 021-3858216/Fax: 021-3812016
www.depdag.go.id
Pekan Produk Budaya Indonesia Ke-2:
Momentum Peluncuran Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia
Jakarta, 29 Mei 2008 – Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, hari ini mengadakan media briefing mengenai pelaksanaan konvensi dan seminar dalam rangka Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008. PPBI ini akan diselenggarakan pada 4-8 Juni 2008, bertepatan dengan peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), PPBI 2008 akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan rencananya ditutup oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Pada kesempatan tersebut akan diserahkan Cetak Biru Ekonomi Kreatif oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kepada Presiden RI. Buku Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia dimaksud selanjutnya akan diserahkan oleh Presiden kepada Menko Kesejahteraan Rakyat untuk diteruskan kepada para menteri terkait agar ditindaklanjuti dengan menyusun kegiatan yang lebih konkrit dalam rumusan-rumusan rencana aksi yang terukur, sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
Penyerahan Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia ini, menandai era baru pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, yang diharapkan akan menjadi tumpuan bangsa Indonesia di masa depan.
Kegiatan PPBI 2008 ini diselenggarakan secara terkoordinasi lintas departemen dan lembaga terkait lainnya, yaitu Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Hukum dan HAM, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Negara BUMN, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Dewan Kerajinan Nasional, serta KADIN Indonesia.
Acara yang mengambil tema “Warisan Budaya Bangsa, Inspirasi Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia” ini bertujuan:
1. Mendorong dan mempercepat proses pengembangan kesadaran untuk menyelamatkan, melestarikan, melindungi dan mengeksplorasi warisan budaya bangsa melalui inovasi dan kreativitas untuk pembangunan bangsa.
2. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan kebudayaan dan kreativitas.
3. Membangun citra positif bangsa Indonesia yang berjatidiri karena didukung oleh kecintaan, kebanggaan serta keyakinan terhadap kekayaan, potensi dan keahlian yang bersumber dari warisan budaya bangsa dan kreativitas yang berdaya saing tinggi di era globalisasi, mendorong pertumbuhan pariwisata, perdagangan dan investasi.
4. Membangun industri masa depan yang mampu menciptakan produksi barang-barang dan jasa-jasa inovatif berbasis warisan budaya bangsa dan kreativitas yang mampu menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan devisa.
Kegiatan utama PPBI meliputi konvensi, pameran, gelar budaya dan pemberian piagam penghargaan.
1. Konvensi yang bertema “Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia” terdiri dari:
• Seminar dengan topik “Visi Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Gelombang Keempat: Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif” yang akan melibatkan sekitar 70 narasumber dari dalam dan luar negeri, diantaranya Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Ir. Jero Wacik, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, John Hartley pakar ekonomi kreatif dari Queensland University, Kittiratana Pitipanich dari Thailand Creative and Design Center, Prof. Martin Reiser dari Nanyang Technology University, Ono W. Purbo dan Sardono W. Kusumo dari kalangan intelektual, serta Rachmat Gobel dari kalangan pengusaha.
• Lokakarya terdiri dari 14 sesi yang mewakili setiap subsektor industri kreatif dalam sesi yang , yaitu periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fesyen, film, video dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangan.
Peserta lokakarya berjumlah sekitar 700 orang yang terbagi dalam 14 sub sektor (masing-masing subsektor 50 orang), terdiri dari: pelaku budaya, pelaku industri kreatif Indonesia, pelaku usaha, KADIN Indonesia, birokrat dari pusat, provinsi, pemerintah kota/kabupaten, akademisi, departemen terkait, asosiasi terkait, pers, dan sebagainya.
Lokakarya ini menindaklanjuti Forum Group Discussion (FGD) 14 subsektor industri kreatif yang diselenggarakan secara intensif.
Dalam membuat kerangka kerja Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia, Departemen Perdagangan menggunakan model pengembangan ekonomi kreatif sebagai model/acuan yang akan membawa industri kreatif dari titik awal (origin point) menuju tercapainya visi dan misi industri kreatif Indonesia 2030 (destination point). Bentuk dari Model Pengembangan Ekonomi Kreatif adalah layaknya sebuah bangunan yang akan menguatkan ekonomi Indonesia, dengan landasan, pilar dan atap sebagai elemen-elemen bangunan tersebut, yaitu: industry, technology, resources, institution, financial intermediary.
Landasan industri kreatif adalah sumber daya manusia (people) Indonesia yang merupakan elemen terpenting dalam industri kreatif, sebagai peran sentral dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya. Aktor utama penggerak lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif adalah cendikiawan (intellectuals), bisnis (business) dan pemerintah (government) yang disebut sebagai sistem ‘triple helix’. Hubungan yang erat, saling menunjang dan bersimbiosis mutualisma antara ketiga aktor tersebut dalam kaitannya dengan landasan dan pilar-pilar model industri kreatif akan menghasilkan industri kreatif yang berdiri kokoh dan berkesinambungan.
• Dalam sidang pleno ekonomi kreatif akan dirumuskan hasil seminar dan lokakarya “Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia” dan “Penguatan Pondasi dan Pilar Industri Kreatif Menuju Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif 2015”. Sidang pleno ini akan dipimpin oleh Menteri Perdagangan.
• Dialog dengan para duta besar terdiri dari dua sesi dengan topik “Peluang dan Tantangan Ekspor Produk Budaya”. Peserta dialog antara lain pelaku budaya, pelaku industri kreatif, pelaku usaha, KADIN Indonesia, birokrat, akademisi, departemen terkait, asosiasi terkait, pers, dan lain-lain.
• Diskusi dan tukar informasi juga dilakukan dengan beberapa pemerintah daerah yang bukan saja telah memiliki dan melaksanakan roadmap pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya, seperti Bandung, Yogyakarta, Solo dan Bali.
• Klinik konsultasi meliputi konsultasi mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual, desain dan kemasan, klinik bisnis, pengembangan dan pelatihan ekspor, klinik pembiayaan, serta klinik film.
• Anjungan pembiayaan memberikan pelayanan konsultasi tentang kredit mikro, kecil, menengah dan ventura, simpan pinjam, kredit investasi tanpa agunan, program kemitraan.
• Anjungan Perguruan Tinggi dan Sekolah menampilkan karya-karya kreatif dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah kejuruan di Indonesia.
• Pelatihan meliputi pelatihan desain dan kemasan untuk produk kerajinan, teknik membatik, teknik negosiasi dan prosedur ekspor.
2. Pameran menampilkan 36 kategori produk ekonomi kreatif dalam 725 stan, yang meliputi produk kerajinan, fesyen, kuliner, furnitur, musik, film, periklanan, piranti lunak, animasi, fotografi, desain grafis, desain interior, lukisan, dan sebagainya.
Di zona produk makanan akan ditampilkan tumpeng raksasa “tempo doeloe dan masa kini” yang akan didaftarkan dalam rekor MURI.
Pameran juga dilengkapi dengan beberapa kegiatan demo seperti demo membatik, menenun, membuat ukiran dan perhiasan.
3. Gelar Budaya akan diselenggarakan selama pameran berlangsung yang meliputi seni tari, musik, peragaan busana dan teater, pertunjukan film, serta pameran dan lelang lukisan.
4. Piagam Penghargaan akan diberikan kepada para perajin dan seniman yang berpartisipasi dalam PPBI 2008, yang produknya atau karya seninya dinilai paling inovatif dan kreatif oleh Dewan Juri. Penghargaan juga diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dinilai telah berjasa dalam pengembangan seni budaya dan kerajinan nasional.
“Kami berharap pelaksanaan PPBI 2008 ini dapat mendorong optimisme baru menyongsong masa depan yang lebih baik dan meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya Indonesia,” tegas Mendag.
-selesai-
Informasi lebih lanjut, hubungi:
Srie Agustina
Kepala Pusat Humas
Departemen Perdagangan
Tel: 021-3858216
Fax: 021-3812016
Email: kahumas@depdag.go.id
srie_agst@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: